Perempuan dan Neraka

Analisis Mubadalah Hadis Perempuan Terbanyak Penghuni Neraka Karena Lemah Akal dan Agamanya

Penulis

  • Mahfidzatun Nabilah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
  • Siti Qurrotul Aini UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

DOI:

https://doi.org/10.35719/amn.v8i2.24

Kata Kunci:

Hadist Misoginis, Metode Mubadalah, Perempuan, Penghuni Neraka

Abstrak

Fokus kajian Hadits terbagi menjadi dua bagian yakni sanad dan matan. Pada kajian matan pemahamannya terus berlanjut dengan berbagai perbedaan makna mengikuti perkembangan zaman. Pembahasan mengenai Hadits yang bertema perempuan menjadi salah satu kontroversi baik di kalangan cendekia, ulama, maupun masyarakat awam. Beberapa Hadits yang keshahihan sanadnya sudah dipastikan, mengandung kesan diskriminasi pada kaum perempuan secara tekstual. Hal tersebut kemudian melahirkan banyak respons negatif terhadap Hadits itu sendiri. Salah satu Hadits yang dinilai misoginis adalah Hadits tentang paling banyak penghuni neraka adalah perempuan karena lemah akal dan agamanya. Adanya pengamalan Hadits yang tidak sesuai nilai agama Islam dan penyalahgunaan Hadits sebagai dalil untuk merendahkan perempuan, membuat banyak aktivis gender menganggap Hadits-hadits tersebut harus dihilangkan dalam artian dilupakan dan tidak diamalkan karena kemudian Islam dianggap memposisikan perempuan di bawah laki-laki. Di samping itu, hadir metode mubadalah dengan konsep pemahaman kesetaraan atau kesalingan yang memaknai Hadits sesuai dengan nilai rahmatan lil ‘alamin. Dalam tulisan ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis dan jenis penelitian library research. Hasil penelitian ini adalah nilai-nilai mubadalah yang terkandung dalam Hadits tentang paling banyak penghuni neraka adalah perempuan karena lemah akal dan agamanya. Yakni, perbuatan mengingkari nikmat dan melaknat dapat terjadi secara universal baik laki-laki maupun perempuan. Lemahnya akal dan agama pada perempuan tidak menunjukkan ketidakmampuan seluruh perempuan dalam menyaingi kualitas intelektual dan ketaatan beragama seorang laki-laki.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Abdul Ghani, Muhammad bin, dkk. Taqyid li al-Ma’rifah rowah al-Sunan wa al-Masanid.Beirut: dar al-Kutub al-Ulumiyah, 1408H.

Al-Asqolani, Ibnu Hajar. Tahdzibut Tahdzib. India: dairotu al-ma’arif al-nidzamiyah, 1326H.

Al-Bukhori, Muhammad bin Ismail. Shahih Bukhori. Beirut: dar tuqun najah,1422H.

Al-Hajjaj, Jamaluddin Abu. Tahdzibul Kamal fi Asma’ al-Rijal. Beirut: Muassasatu al-Risalah, 1400.

Al-Qazwani, Ibnu Majah Abu Abdillah. Sunan Ibnu Majah. Kairo: Dar al-Kitab al-‘arobiy.

Al-Tsuyubi, Muhammad bin Syaikh ‘Ali. Tarikh al-Islam Basyar. Riyadh: dar al-ma’raj al-dauliyah linnasyar, 1421H.

An-naisaburi, Muslim bin Hajjaj. Shohih Muslim. Beirut: dar ihya’ at-turats al-‘arobiy.

Evriandi, dkk. “Pembacaan kaum feminis terhadap hadits-hadits misoginis dalam Shahīh Bukhāri” Ijtihad19, no. 2 (2019)

Muhtadhor, Muhammad. “Memahami Hadis Misoginis dalam Perspektif Hermeneutika Produktif Hans Gadamer” Dhiya’ul Afkar6, no. 2 (Desember, 2018)

Diterbitkan

2022-12-28

Cara Mengutip

Nabilah, Mahfidzatun, dan Siti Qurrotul Aini. 2022. “Perempuan Dan Neraka: Analisis Mubadalah Hadis Perempuan Terbanyak Penghuni Neraka Karena Lemah Akal Dan Agamanya”. Al-Manar: Jurnal Kajian Alquran Dan Hadis 8 (2):27-50. https://doi.org/10.35719/amn.v8i2.24.

Terbitan

Bagian

Articles