Metode Pemahaman Hadis Tata Cara Salat Masa Pandemi Menurut Imam Syafi’i

المؤلفون

  • Fatihunnada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Rofiatul Uzma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Sahabuddin S UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.35719/amn.v7i2.10

الكلمات المفتاحية:

Ikhtilaf al-Hadis، Imam Syafi'i، Merapatkan Shaf، Covid-19

الملخص

Dewasa ini virus corona (covid-19) telah tersebar di Negara kita, wabah virus ini sangatlah berbahaya bahkan bisa mengakibatkan kematian. Pemerintah Negara pun sudah menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah disosialisasikan agar dapat meminimalisir angka penyebaran virus corona. Namun dalam waktu dekat ini muncul pertanyaan dari sebagian masyarakat terkait hukum melaksanakan salat jum’at dan salat lima waktu berjamaah di masjid dengan menerapkan protokol kesehatan (seperti merenggangkan shaf salat karna adanya physical distancing), hukum memakai masker ketika salat, dan tata cara melaksanakan salat jum’at karena akibat physical distancing menjadi sangat terbatas kapasitas berjamaah dalam masjid.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis terkait pemahaman hadis-hadis mukhtalif menurut Imam Syafi’i tentang hadis perintah merapatkan shaf dan hadis larangan menutup mulut ketika salat.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hadis tentang perintah merapatkan shaf, berdasarkan sabda Nabi Saw: “Luruskanlah shaf kalian, karena lurusnya shaf adalah bagian dari ditegakkannya salat.” Metode Imam Syafi’i dalam teori ilmu hadis mukhtalif perintah dan larangan yaitu dengan membandingan satu riwayat hadis dengan riwayat lainnya dan pendekatan melalui teori bahasa. Maka hasil dari hukum merapatkan shaf adalah sunnah. Sedangkan hadis tentang larangan menutup mulut ketika salat, Nabi Saw, bersabda: “Bahwasanya Nabi Saw, melarang menjulurkan pakaian dalam salat dan melarang seseorang menutupi mulutnya ketika salat.” Hal ini menurut Imam Syafi’i boleh menutup mulut ketika salat, karena menggunakan masker ketika salat itu tidak menjadi penghalang sujud, karena menurutnya hidung tidak termasuk rukun sujud, dan di sisi lain adanya pandemi corona menjadi udzur syar’i karena dapat membahayakan kesehatan.

التنزيلات

بيانات التنزيل غير متوفرة بعد.

المراجع

Abdillah Khiyath, Usamah. Mukhtalif al-Hadis baina al-Muhaditsin wa alUshuliyin al-Fuqaha. Riyadh: Daar al-Fadhilah, 1421 H.

Abu Daud, Sulaiman bin Asy’ats al-Sijistani. Sunan Abi Daud. Beirut: Daar al-Kitab al-‘Arabi, t.t.

al-Bukhari, Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah Abu Abdillah al-Ju’fi. Sahih al-Bukhari. Mesir: Daar al-Thuq al-Najah, 1422 H.

al-Harawi, Nuruddin Mula ‘Ali bin Sulthan Muhammad. Mirqaat al-Mafatih Syarh Misykaat al-Mashabih. Daar al-Kutub al-Ilmiyah, 1422 H.

Ali Mubarak, Faishal bin Abdul Aziz. Bustan al-Akhbar Mukhtashar Nail al-Authar. Riyadh: Daar Isybilaya, 1419 H.

Ali, Muhammad bin Mukarram. Lisan al-Arab. Beirut: Daar al-Shadir, 1414 H.

Aliyah, Sri. “Teori pemahaman Ilmu Mukhtalif Hadis,” JIA (Jurnal Ilmu Agama) 15, No. 02 (Juni, 2014).

al-Khattabi, Ahmad bin Muhammad. Ma’alim al-Sunan Syarh Sunan Abi Daud. Halb: al-Mathbu’ah al-Ilmiyah, 1351 H.

al-Lakhmi, Ibrahim bin Musa. al-Muafaqat fi Ushul al-Fiqh. Beirut: Daar al-Ma’rifat, t.t.

al-Nawawi, Yahya bin Syaraf Muhyi al-Din. al-Majmu’ Syarh Muhadzab. T.tp: Daar ‘Alim al-Kitab, 2003 M.

_________. al-Minhaj Syarh Sahih Muslim. Beirut: Daar Ihya al-Turats al-Arabi, 1392 H.

al-Qurtubi, Ahmad bin Umar bin Ibrahim. al-Mufham limaa Asykala min Talkhis Kitab Muslim. Damaskus: Daar Ibnu Katsir, 1417 H.

al-Sa’lan, Abdul Rahman bin Abdullah. al-Amr wa al-Nahy ‘ala Ma’na alSyafi’i min Masa’il al-Muzani. Jaami’ah al-Imam Muhammad bin Sa’ud al-Islamiyah: Qism Ushul Fiqh, Kuliyah al-Syari’ah, 1431 H.

al-Shafdi, Nu’aim As’ad. al-Imam al-Syafi’i wa ilm mukhtalif al-Hadis. Gaza: Fakultas Ushuluddin Universitas Islam, t.t.

al-Syaukani, Muhammad bin Ali bin Muhammad. al-Sail al-Jaraar alMutadaffiq ‘ala Hada’iq al-Azhaar. T.tp: Daar Ibnu Hazm, 1425 H.

_________. Nail al-Authar. T.tp: Idarah al-Thiba’ah al-Muniriyah, t.t.

al-Utsaimin, Muhammad bin Salih bin Muhammad. al-Syarh

al-Mumti’ ‘ala Zaadi al-Mustaqni’. T.tp: Daar Ibnu Jauzi, t.t.

Fatihunnada al-Zaila’I, Abdullah bin Yusuf. Nashb al-Raayah li Ahadits al-Hidayah. Daar al-Qiblah li al-Tsaqafah al-Islamiyah, Muassasah al-Rayyan, Maktabah Makiyah 1417 H.

as-Syafi’i, Muhammad bin Idris Abu Abdullah. Ikhtilaf al-Hadis. Beirut: Muassasah al-Kutub al-Tsaqafiyah,1405 H.

at-Thohawi, Ahmad bin Muhammad bin Salamah bin Abdul Malik bin Salamah. Bayan Musykil al-Atsar. T.tp: Mua’assasah al-Risalah, 1415 H.

Badruddin al-‘Aini, Mahmud bin Ahmad. ‘Umdah al-Qaari, T.tp: Daar Kutub al-Ilmiyah, 1421 H.

Bay, Kaizal. “Metode penyelesaian Hadis-Hadis Mukhtalif Menrut alSyafi’I.” Jurnal Ushuluddin, Vol. XVII, No. 2 (Juli 2011): 190.

Fadhlan, Ahmad, dan Syandri. “Penggunaan Masker Penutup Wajah Saat Salat Sebagai Langkah Pencegahan Wabah Coronavirus Covid19,” Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i, Vol. 7, No. 3 (2020).

Fatihunnada, Fatihunnada. “The Development of Hadith Study Controversy in Indonesia: A Study of Misbah al-Zulam by Muhajirin Amsar al-Dari.” Ulumuna 21, No. 2 (December 27, 2017): 345-369.

Fatwa MUI No. 31 Tahun 2020, Tentang Penyelenggaraan Salat Jum’at dan Jama’ah untuk Mencegah Penularan Wabah Covid-19.

Hammad, Nafidz Husein. Mukhtalif al-Hadis baina al-Fuqaha wa al-Muhaditsin. Gaza: Daar Wafa, 1414 H.

Ibn Hajar al-Asqalani, Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad. Talkhis al-Habir fi Ahadits al-Rafi’i al-Kabir. Beirut: Daar Kutub al-Ilmiyah, 1419 H.

_________. Fath al-Baari Syarh Sahih al-Bukhari. T.tp: Daar al-Fikr, t.t.

Ibnu Hazm, Muhammad Ali al-Andalusiy. al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam. Beirut: Daar Aafaaq al-Jadidah, t.t.

Ibrahim, Muhammad bin Allan. Dalil al-Falihiin li Thuruq Riyadh al-Shalihin. Beirut: Daar Kutub al-Arabi, t.t.

Mahmud, Syarof. Ilm Mukhtalif al-Hadis Ushuluhu wa Qawaiduhu. Amman: Universitas Yordania, 2001 M.

Nasir, Agus. “Social Distancing Dalam Shaf Salat Berjamaah (Perbandingan Ulama Dalam Mazhab).” Jurnal Perbandingan Mazhab, Vol. 2, No. 1 (Juni 2020).

Sari, Maula dan Wahid, Abdul. “Fenomena Penolakan Jenazah Covid-19 Perspektif Hadis di Indonesia," Jurnal Studi al-Qur’an dan Hadis, Vol. 1, No. 2 (2020).

Shidqi al-Habbasy, Muhammad. al-Muazanah baina Manhajai al-Imamain al-Syafi’i wa ibn Qutaibah min khilal Kitabaihuma Ikhtilaf al-Hadis wa Ta’wil Mukhtalif Hadis. Gaza: Fakultas Ushuluddin Universitas Islam, 1422 H.

Syahid, Ahmad. “Living Hadis dalam Praktik Shaf Renggang Saat Pandemik Corona,” Jurnal Living Hadis, Vol. 5, No. 2 (2020).

Thohan, Mahmud. Fath al-Mughist fi Ta’liq ala Taisir Mushtholah al-Hadis. Suria: T.pn., 1428 H.

التنزيلات

منشور

2021-12-12

كيفية الاقتباس

Fatihunnada, Rofiatul Uzma, & Sahabuddin S. (2021). Metode Pemahaman Hadis Tata Cara Salat Masa Pandemi Menurut Imam Syafi’i. Al-Manar: Jurnal Kajian Alquran Dan Hadis, 7(2), 19–42. https://doi.org/10.35719/amn.v7i2.10

إصدار

القسم

Articles

الأعمال الأكثر قراءة لنفس المؤلف/المؤلفين