Kontekstualisasi Makna Surat Ali Imran Ayat 103 dalam Mars PKPNU Sebagai Upaya Semangat Kebangsaan Menurut Kader MBCNU Tanggul
DOI:
https://doi.org/10.35719/amn.v8i1.22Keywords:
Kontekstualisasi Makna , QS. Ali Imron, Mars PKPNU, Semangat KebangsaanAbstract
Kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi cita-cita bersama. Di antara upaya untuk mewujudkan kehidupan dalambingkai perdamaian ialah mengadakan pemantapan terhadap para kader tentang pentingnya berorganisasi, dan mengetahui tujuan dari organisasi tersebut. PKPNU adalah adalah sebuah program untuk kembali membangkitkan kembali kesadaran berdakwah ala Nahdlatul Ulama’. Dalam membangkitkan kembali gairah warga NU, dibuat mars PKPNU yang di dalamnya terdapat petikan kata yang disesuaikan dengan al-Qur’an, yaikni hablillah dan bihablihi al-matin. Muatan kata tersebut menjadi perihal penting dalam karya ini. Dalam hal ini, terfokuskan pada paham kader NU tentang kontekstualisasi surat al-Imran dalam mars PKPNU dan implikasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan metode kualitatif, living al-Qur'an disertai pendekatan fenomenologi. Penulis berhasil menemukan sebuah kesimpulan, 1) Pembuka mars PKPNU dengan petikan hablillah bi hablihi al-matin adalah petikan yang semakna dengan surat al-Imron : 103, dengan makna keharusan bagi masing-masing individu berusaha berpegang teguh pada agama Allah Swt. dan sebagai implikasinya ialah mewujudkan kehidupan yang ideal, yakni dengan menampilkan kedaimaian dalam bingkai perbedaan. 2) Kontekstualisasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ialah mampu mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara secara damai dengan berprinsip pada falsafah Indonesia.
Downloads
References
Abdul Halim, “Budaya Perdamaian Dalam Alquran”, Jurnal Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an dan Hadis, Vol. 15, No. 1, (Januari 2014).
Abdul Karim Zaidan, al Wajizu fi Ushul al-Fiqhi,(t.t.; Nasyru Ihsan, t.th)
Abu Ja’farAhmad Bin Muhammad Bin Salamah Bin ‘Abdul Malik Bin Salamah Al-‘Azdy, Sharh Ma‘ani Al-Athar,(Alim Al-Kitab, tp : 1994 )
Abu Muhammad al-Husayn ibn Mas'ud ibn Muhammad al-Farra' al-Baghawi, Tafsir al-Baghawi, ( t: t: Dar al-Taybah, 1997)
Al-Qurthubi. al-Jami` Li Aẖkam Al-Qur’an.(al-Qahirah: Dar al-Kutub al-Mishriyyah, 1964)
Amin Farih, Nahdlatul Ulama dan Kontribusinya dalam Memperjuangkan Kemerdekaan dan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, : Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 24 No. 2, November 2016)
Amir Mu'alim dan Yusdani, Konfigurasi Pemikiran Hukum Islam,(Yogyakarta, UII Press, 2001)
Asep Sulaiman, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.(CV Arfino Raya: Bandung, 2015)
Choirul Anam, Pertumbuhan dan Perkembangan NU (Surabaya: Bisma Satu Press, 1998)
Fa’rabi, Sihah al-‘Arabiyyah, (Bayrut : Dar al-‘Alam, 1987)
https://www.radarbangsa.com/khazanah/19571/lima-jenis-pendidikan-kader-dalam-nu. Dikutip pada tanggal 26 Desember 2021
https://www.youtube.com/watch?v=mpitoPIrVpY, dikutip pada tanggal 26 Desember 2021
https;//Mantebszone.blogspot.com.2011/06/latar-belakang-terbentuknya-nahdlatul.html. Dikutip pada tanggal 26-Desember2021.
Ibn al-Mulqin Sirojuddin Abu Hafs ‘Umar bin ‘Ali bin Ahmad al-Syafi‘i, Al-Tawdih li Syarh al-Jami‘ al-Sahih, (Damshaq : Dar al-Nawadir, 1429)
Ibnu, Asyur, at-Tahrir Wa at-Tanwir, (Tunis: ad-Dar Tunisiyyah, 1984)
ImasRosyanti, Esensi Alquran, (Bandung: Pustaka Setia, 2002)
Kaelan. Filsafat Pancasila sebagai Filsafat Bangsa Negara Indonesia.(Makalah pada Kursus Calon Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta, 2005)
Kalam: Hadrotusyaikh KH. Hasyim Asy’ari, Muqaddimahal-Qanun al-Asasi li Jam’iyyah Nahdlati al-Ulama, Jombang: Maktabah al-Turats al-Islamy, tt.: 22)
M. Shofan, Pluralisme Menyelamatkan Agam-agama,(Yogyakarta: Samudra Biru, 2011)
Mahrus Irsyam, Ulama Dan Partai Politik: Upaya Mengatasi Kritsi, (Jakarta: Yayasan Perkhidmatan, 1994)
Muhammad Syafii Antonio, MuhammadThe Super Leader Super Manager,(Jakarta : Pro LM, 2007)
Muhammad bin Isma‘il Abu ‘Abdillah al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, (Beyrut Dar al-Thauq al-Najah, 1422)
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Faisol Nasar bin Madi, Mohammad Barmawi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.